18 March 2011

Filled Under:

NILAI DAN HARGA IMAN

Share
Sebelumnya mari kita lihat lagi--------> Iman = Pandangan dan sikap hidup.
Kalau kita gunakan kata kerjanya = Berpandangan dan bersikap hidup.
Arti tersebut sebenarnya belumlah definitif kalau dilihat dari sudut ayat ayat dibawah ini:
 
وَالَّذينَ يُؤمِنونَ بِما أُنزِلَ إِلَيكَ 
Walladziina yu minuuna bimaa unzila ilaika
Yaitu mereka yang berpandangan dan bersikap hidup dengan apa yang telah diturunkan menurut sunnah anda(muhammad).(2;4) ----------> Berpandangan dan bersikap dengan alquran

وَالَّذينَ ءامَنوا بِالبٰطِلِ
Walladziina aamanuu bilbaathili 
Dan mereka yang berpandangan dan bersikap hidup dengan yang bathil.(29;52)-------->berpandangan dan bersikap hidup dengan selain alquran.

Selanjutnya kita kembali terlebih dahulu ke sub judul " NILAI DAN HARGA IMAN"
NILAI (= Value) adalah Kemampuan untuk menjadikan suatu keadaan.
HARGA (= Price) adalah Sejumlah pengorbanan yang diberikan untuk memperoleh nilai----> Sehingga "HARGA" adalah pengganti "NILAI".

Contoh : Satu piring nasi memiliki Nilai / kemampuan untuk menjadikan kenyang seseorang===>"NILAI"
                Agar mendapatkan rasa kenyang, artinya kalau ingin mendapatkan satu piring nasi itu, Maka orang tersebut harus membayar Rp 8000,- sebagai pengorbanan yang diberikan.=====> "HARGA"

Nilai bersifat objectif-----> Bersifat tidak tergantung mau atau tidaknya manusia meraih.
Harga bersifat subjectif---> Sangat tergantung kepada mau atau tidaknya manusia meraihnya.

Sekarang kita kembali lagi ke (2;4) dan (29;52) 
----> Kalau ada manusia yang berpandangan dan bersikap hidup dengan alquran, Maka alquran mempunyai Nilai (kemampuan) bagi orang tersebut, Artinya orang tersebut dibikin menjadi
 
وَمِنهُم مَن يَقولُ رَبَّنا ءاتِنا فِى الدُّنيا حَسَنَةً وَفِى الءاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذابَ النّارِ 
wa minhum man yaquulu rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa qinaa `adzaabannaari
"Dan di antara mereka adalah siapa yang menyenandungkan harapan: "Wahai pembimbing hidup kami, datangkanlah kami satu kehidupan ihsan di dunia dan mampu mencapai kehidupan ihsan di akhirat kelak serta peliharalah kami dari `adzab kehidupan naar."(2;201)

Sehingga  apabila seseorang berpandangan dan bersikap hidup dengan alquran, Maka alquran akan membikin orang tersebut menjadi hasanah didunia dan hasanah diakhirat. Untuk mendapatkan kedua hasanah tersebut, Maka harus ada pengorbanan yang diberikan yaitu :

إِنَّ اللَّهَ اشتَرىٰ مِنَ المُؤمِنينَ أَنفُسَهُم وَأَموٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ 
inna llaaha sytaraa minal mu miniina anfusahum wa amwaalahum bi annalahumuljannati 
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan kehidupan jannah untuk mereka. (9;111)

أَنفُسَهُم -anfusahum disini bukan berarti badan kasar. Tapi arti tersebut adalah yang dimaksudkan oleh ayat
 
إِنَّ النَّفسَ لَأَمّارَةٌ بِالسّوءِ  -innanafsa la ammaaratun bissuu i = sesungguhnya nafsu / syahwat / subjectif / kecenderungan diri itu benar benar yang menyuruh prihal kehidupan jahat. (12;53)
Maka yang dimaksud disini adalah nafsu = kecenderungan diri = subjectif.
(2;4)----->(2;201)------>(9;111)-----> Tidak akan bisa mendapatkan iman tanpa pengorbanan = tidak akan bisa mengerti alquran tanpa pengorbanan.

Lihatlah mereka yang kuliah ingin menjadi sarjana. Mereka berkorban habis habisan, Terkadang sampai menjual tanah berhektar hektar bahkan sampai menggadaikan rumahnya kepada Bank. Tidak tahu malukah kita mengatakan beriman, Tapi pada kenyataannya pandangan dan sikap hidup kita jauh sekali dari nilai nilai alquran dalam arti bergelimangan dengan subjectifisme bahkan harta benda pun enggan kita korbankan untuk mendapatkan nilai nilai tersebut.

Selanjutnya ada juga manusia yang berpandangan dan bersikap hidup dengan selain alquran. Maka orang tersebut dibikin oleh ajaran bathil menjadi :  
 
وَقُلنَا اهبِطوا بَعضُكُم لِبَعضٍ عَدُوٌّ -waqulnaahbithuuba`dhukum liba`dhin `aduwwun
 
عَدُوٌّ -`aduwwun = yang saling bermusuhan.-------> Tunggal(2;36)

إِذ كُنتُم أَعداءً -idz kuntum a`daa an 
 
أَعداءً -a`daa an = idem / yang saling baku hantam------>jamak (3;103)

Sehingga apabila ada manusia yang berpandangan dan bersikap hidup dengan selain alquran, Maka orang tersebut dibikin oleh ajaran selain alquran menjadi mendapatkan kehidupan saling baku hantam, saling bermusuhan, saling membunuh sepanjang sejarahnya. Dan untuk mendapatkan  yang demikian itu pun juga ada pengorbanan atau harga yang harus diberikan yaitu sama seperti (9;111)

إِنَّ الَّذينَ كَفَروا لَن تُغنِىَ عَنهُم أَموٰلُهُم وَلا أَولٰدُهُم مِنَ اللَّهِ شَيـًٔا ۖ وَأُولٰئِكَ هُم وَقودُ النّارِ -innalladziina kafaruu lan tughniya `anhum amwaalahum walaa awlaadahum minallaahi syai an wa ulaa ika hum waquudunnaari
Sesungguhnya orang orang yang kafir dari mereka, Adalah harta bendanya dan turunan mereka yang Tidak akan menolak  dari kepastian laknat Allah menjadi suatu apapun. Yaitu mereka yang demikian itulah bahan baku  kehidupan naar.(3;10)

مَثَلُ ما يُنفِقونَ فى هٰذِهِ الحَيوٰةِ الدُّنيا كَمَثَلِ ريحٍ فيها صِرٌّ أَصابَت حَرثَ قَومٍ ظَلَموا أَنفُسَهُم فَأَهلَكَتهُ ۚ وَما ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلٰكِن أَنفُسَهُم يَظلِمونَ  -matsalu maa yunfiquuna fii haadzihil hayaatiddunyaa kamatsali riihin fiihaa shirrun ashaabat hartsa qaumin zdhalamuu anfusahum fa ahlakathu wamaa zdhalamahumullaahu walaakin anfusahum yazdhlimuuna.
Perumpamaan anggaran yang mereka keluarkan di dalam kehidupan yang kemantapannya tergantung lingkungan dunianya semata ini, adalah ibarat angin yang padanya ada hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang menzdhalimi diri sendiri, akhirnya yang demikian membinasakannya. Allah tidak menzdhalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzdhalimi diri mereka sendiri.  (3;117)

Nah, Dari komponen komponen penjelasan diatas, Kita telah mendapatkan arti kata Ruang lingkup, Nilai dan harga iman untuk menjelaskan definisi Iman.

Iman
Definisi Umum = Pandangan dan sikap hidup dengan
ajaran Allah (Alquran) dan atau Pandangan dan sikap hidup dengan selain ajaran Allah (alquran)

Iman
Definisi khusus = Iman haq = Pandangan dan sikap hidup dengan
ajaran Allah (Alquran).
Orangnya atau pelakunya disebut mu min Haq (8;4)
Dan selanjutnya disebut Mu min saja.
                       =Iman bathil = Pandangan dan sikap hidup dengan selain
ajaran Allah(Alquran).
Orangnya atau pelakunya disebut mu min bathil.
Dan selanjutnya disebut kafir saja.

Baik definisi umum maupun khusus masing masing memiliki panutan / contoh / pola laku perbuatannya yang diikuti.
Contoh / pola praktek Iman haq

 ---------> وَما مُحَمَّدٌ إِلّا رَسولٌ -wamaa muhammadun illaa rasuulun(3;144)

---->وَأَرسَلنٰكَ لِلنّاسِ رَسولًا -wa arsalnaaka linnaasi rasuulan(4;79)

-------->لَقَد كانَ لَكُم فى رَسولِ اللَّهِ أُسوَةٌ حَسَنَةٌ -laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun hasanatu(33;21) ====> Muhammad rasulullah menjadi pola / contoh / uswah yang indah bagi orang orang mu min.

Contoh / pola praktek Iman bathil 

-------->أَلَم تَرَ أَنّا أَرسَلنَا الشَّيٰطينَ عَلَى الكٰفِرينَ تَؤُزُّهُم أَزًّا-alam tara annaa arsalnaasysyayaathiina `alalkaafiriina ta uzzuhum azzan = Apakah tidak dengan pandangan alquran anda melihat, Bahwasanya Kami(Allah) telah mengutus setan-setan pemberi pola atas orang-orang kafir yang menghasut mereka dengan sesungguh-sungguhnya?,  =====> Syethan juga utusan / rasul Allah tapi khusus atas orang orang kafir.

Maka definisi selengkapnya adalah:


Iman
Definisi Umum = Pandangan dan sikap hidup dengan
ajaran Allah (Alquran) dan atau Pandangan dan sikap hidup dengan selain ajaran Allah (alquran)

Iman
Definisi khusus = Iman haq = Pandangan dan sikap hidup dengan ajaran Allah (Alquran menurut sunnah rasul(Muhammad).
Orangnya atau pelakunya disebut mu min Haq (8;4)
Dan selanjutnya disebut Mu min saja.
                       =Iman bathil = Pandangan dan sikap hidup dengan selain ajaran Allah (Alquran menurut sunnah rasul(Muhammad). Yaitu menurut sunnah syayathin
Orangnya atau pelakunya disebut mu min bathil.
Dan selanjutnya disebut kafir saja.

Dengan demikian, Maka semua manusia dimuka bumi ini sebenarnya beriman. Tapi berimannya dalam arti berpandangan dan bersikap hidup dengan apa? 

Sekarang timbul masalah:
- Kenapa persoalan Iman menjadi begitu??
- Kenapa pengertian Iman menjadi lain??
- Kenapa terjadi perubahan makna iman dari pandangan dan sikap hidup menjadi percaya??

Jawabnya: Ada Pada judul SEJARAH IMAN dan anda akan mendapatkannya jika mengikutinya dengan mengkliknya disini


MUNDUR                                                                          MAJU

0 Comments:

Post a Comment

Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya

Wassalaam...