Cari

IDIOMATIC

 


Idiomatic dalam Al-Qur'an: Penjelasan Ilmiah dan Contoh-contohnya

Makna Idiomatic dalam Tata Bahasa Al-Qur’an: Kajian Etimologis dan Kontekstual

1. Pendahuluan

Dalam tata bahasa ALquran, makna sebuah kata tidak selalu berdiri sendiri, tetapi sering kali berubah ketika dikombinasikan dengan huruf gandengan seperti huruf jar (حروف الجر). Perubahan makna ini menciptakan suatu konstruksi idiomatic, yaitu ungkapan yang memiliki makna khusus yang tidak bisa dipahami hanya dari arti kata-kata penyusunnya secara harfiah.

Al-Qur’an sebagai teks berbahasa ALquran memiliki banyak contoh idiomatik yang menunjukkan bagaimana konsep gramatikal ini digunakan untuk menyampaikan makna yang lebih spesifik dan kontekstual.

 

1. Pengertian Idiomatic dalam Bahasa Al-Qur'an

Secara etimologis, idiomatik berasal dari kata ἰδίωμα (idíōma) dalam bahasa Yunani yang berarti "ungkapan khusus" atau "cara berbicara khas". Dalam bahasa Alquran, istilah ini berkaitan maksudnya dengan تركيب إضافي ذو معنى خاص (tarqīb iḍāfī ẕū ma‘nā khāṣ), yaitu konstruksi tambahan dengan makna spesifik yang berbeda dari makna asal katanya.

Dalam bahasa ALquran, konsep idiomatic sering terkait dengan perubahan makna suatu kata ketika digunakan bersama huruf jar (preposisi).

Huruf jar memainkan peran penting dalam membentuk makna idiomatic karena:

  1. Mengubah makna dasar kata kerja

  2. Menambah dimensi makna baru yang tidak bisa diterjemahkan secara harfiah

  3. Menunjukkan hubungan antara kata kerja dan objeknya dalam struktur sintaksis


2. Peran Huruf Jar dalam Membentuk Makna Idiomatic

Huruf jar dalam bahasa ALquran adalah kata depan yang berfungsi menghubungkan kata kerja atau kata benda dengan objeknya, sering kali mengubah atau mempersempit makna dasar kata. Beberapa huruf jar yang umum digunakan dalam Al-Qur'an meliputi:

  • بِ (bi): dengan, di, atas

  • عَلَى ('ala): di atas, atas

  • إِلَى (ila): menuju, ke

  • فِي (fi): di dalam, dalam

  • مِنْ (min): dari

  • عَنْ ('an): dari, mengenai

  • لِ (li): untuk, demi

Ketika suatu kata kerja bertemu dengan huruf jar tertentu, maknanya bisa menjadi idiomatic, yakni memiliki arti yang berbeda dari makna asalnya.


3. Contoh-contoh Idiomatic dalam Al-Qur'an

Berikut beberapa contoh kata kerja dalam Al-Qur'an yang memiliki makna idiomatic ketika digabungkan dengan huruf jar:

1. آمَنَ بِ (Aamana bi) - Beriman kepada

  • Makna dasar: آمَنَ (aamana) berarti "merasa aman" atau "percaya".

  • Makna idiomatic: Ketika diikuti oleh huruf بِ (bi), artinya berubah menjadi "Beriman dengan/Berpandangan dan bersikap hidup dengan".

  • Contoh dalam Al-Qur'an:

    "فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا..." (QS. Al-Baqarah: 137) "Maka jika mereka berpandangan dan bersikap hidup menurut kebijakan Allah sebagaimana kalian telah berpandangan dan bersikap hidup demikian, Maka sesungguhnya mereka telah berpedoman..."

2. كَتَبَ عَلَى (Kataba 'ala) - Mewajibkan/Menetapkan atas

  • Makna dasar: كَتَبَ (kataba) berarti "menulis".

  • Makna idiomatic: Jika diikuti عَلَى ('ala), berarti "mewajibkan/menetapkan atas".

  • Contoh dalam Al-Qur'an:

    "كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ..." (QS. Al-Baqarah: 183) "Ditetapkan atas kalian pelaksanaan shaum..."

3. دَعَا إِلَى (Da'aa ila) - Mengajak kepada

  • Makna dasar: دَعَا (da'aa) berarti "memanggil" atau "berdoa".

  • Makna idiomatic: Jika diikuti إِلَى (ila), bermakna "mengajak kepada".

  • Contoh dalam Al-Qur'an:

    "وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ..." (QS. Yunus: 25) "Dan Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (kehidupan jannah)..."

4. نَظَرَ إِلَى (Nazhara ila) - Melihat/memperhatikan kepada

  • Makna dasar: نَظَرَ (nazhara) berarti "melihat".

  • Makna idiomatic: Jika diikuti إِلَى (ila), artinya "melihat kepada" dalam makna lebih dalam (bukan sekadar melihat secara fisik tapi dengan pandangan ilmu/ilmiah).

  • Contoh dalam Al-Qur'an:

    "أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ" (QS. Al-Ghashiyah: 17) "Maka tidakkah mereka dengan pandangan ilmiah melihat unta, bagaimana ia diciptakan?"

5. ذَهَبَ بِ (Dzahaba bi) - Membawa pergi

  • Makna dasar: ذَهَبَ (dzahaba) berarti "pergi".

  • Makna idiomatic: Jika diikuti بِ (bi), maknanya berubah menjadi "membawa pergi" atau "menghilangkan".

  • Contoh dalam Al-Qur'an:

    "ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ..." (QS. Al-Baqarah: 17) "Allah menghilangkan pantulan terang mereka dan membiarkan mereka dalam kehidupan zdulamat mssy..."

6. مَرَّ بِ (Marra bi) - Melewati sesuatu

  • Makna dasar: مَرَّ (marra) berarti "melewati".

  • Makna idiomatic: Jika diikuti بِ (bi), artinya menjadi "melewati sesuatu dengan pengalaman tertentu atau sesuai kontekstual ayatnya".

  • Contoh dalam Al-Qur'an:

    "وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا" (QS. Al-Furqan: 72) "Yaitu apabila mereka melewati sesuatu yang sia-sia, mereka melewatinya dengan menjaga kehormatan."


4. Kesimpulan

Fenomena idiomatic dalam Al-Qur'an menunjukkan bahwa makna suatu kata tidak selalu tetap, tetapi bisa berubah secara signifikan ketika dipadukan dengan huruf jar. Pemahaman yang mendalam terhadap idiomatic ini penting dalam tafsir Al-Qur'an agar tidak salah menafsirkan suatu ayat.

Beberapa pola idiomatic yang sering muncul dalam Al-Qur'an melibatkan perubahan makna kata kerja seperti آمَنَ (aamana), كَتَبَ (kataba), دَعَا (da'aa), نَظَرَ (nazhara), ذَهَبَ (dzahaba), dan مَرَّ (marra) ketika dikombinasikan dengan huruf jar tertentu.

Dengan memahami konsep ini, kita bisa lebih memahami bahasa Al-Qur'an secara lebih akurat dan mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya

Wassalaam...

Pages