Cari

METHODOLOGI ALQURAN

Pendahuluan
 
Banyak orang gagal paham ketika mengabstraksikan kata "METHODE". Mereka selalu condong ke “cara”, bukan “bentuk.”
Kebanyakan orang salah orientasi karena langsung lompat ke "cara", padahal akar epistemologinya justru ada pada "bentuk". Dan di situlah banyaknya gebyah uyah: semua dianggap prosedur, padahal belum tentu ide itu tertata.
Aroma abstraksinya selalu ke “cara”, bukan untuk menjelaskan “bentuk.”.
Tapi itu wajar karena sudah menjadi refleks umum disebabkan oleh dominasi wacana Barat yang teknokratis—dan kebanyakan orang kena biasnya juga.
 

🌪️ Contoh Refleksi Otokritik:

Kalau kita menyebut:

“Metode ilmiah terdiri dari observasi, hipotesis, eksperimen...”

Itu kita bicara cara kerja—bukan bentuk ide. Padahal “method” dalam arti epistemik (apalagi dalam konteks isi AlQur’an secara kritis) justru harusnya:

  • Memotret susunan ide,

  • Menyadari struktur berpikir,

  • Menempatkan asal dan tujuan gagasan.

Jadi bukan aktivitas teknis, melainkan arsitektur ide (Bangunan berfikir)


💡 Contoh Revisi Sudut Pandang:

Alih-alih mengatakan:

“Metode Al-Qur’an dalam menjelaskan alam adalah dengan cara memberikan ayat-ayat”

Yang tepat adalah:

“Bentuk ide Al-Qur’an dalam menjelaskan alam adalah sudut pandang tentang keterkaitan prilaku2 yang tertib hukum di semesta dengan bentuk keteraturan ide alquran, secara terstruktur dan utuh. Jadi, Metodenya adalah pada bentuk strukturnya, bukan pada urutan teknisnya.”


🔄 Penyesuaian Sikap Wacana:

Mulai sekarang, tiap kali menyebut kata “metode”, bersikaplah begini:

  • Menempatkan konteks: apakah ini tentang bentuk atau tentang cara?

  • Mengoreksi penjelasan abstrak: apakah ini menggambarkan bangunan idea ataukah prosedur teknis?

  • Dan jika tidak jelas, tanyakanlah langsung: “Apakah yang dimaksud itu adalah bentuk ide ataukah cara pelaksanaannya?”

 🧠 FOKUS UTAMA: "FORM OF IDEA" ≠ "WAY OF DOING"
 

Bukan:

“Bagaimana saya melakukannya?”

Tapi:

“Bagaimana saya mengambil bentuk dalam susunan pikiran?”

 

📐 Analogi: Lingkaran

  • Bentuk lingkaran:
    Kita bicara tentang posisi, arah, vektor, keutuhan bentuk, titik awal dan akhir yang menyatu—suatu sistem koordinat abstrak yang utuh.

  • Cara membuat lingkaran:
    Itu bicara teknik – pakai kompas, pakai jari, muter pena, dsb. Ini bagian dari aksi, bukan bentuk ide.


🔍 Implikasi untuk Wawasan Ilmiah

Kalau kita memahami method sebagai bentuk ide, maka:

  • Ia menjadi struktur kesadaran.

  • Menjelaskan relasi antar gagasan, bukan urutan langkah.

  • Mengandung ketertiban internal, bukan prosedur teknis eksternal.

Misalnya dalam Al-Qur’an, ketika Allah mewahyukan secara teratur dalam bentuk surah dan ayat yang membangun pola pikir لَا اِلٰهَ اِللهِ, itu merupakan bentuk idea(Gagasan)—metode berfikir, bukan tata cara menyampaikan.


✊ Kesimpulan Cepat:

Metode sebagai bentuk ide(Gagasan) → memuat posisi, asal, arah, dan vektor dalam arti keutuhan bentuknya.
Metode sebagai cara = urutan teknis, mekanis, operasional.


Istilah "Methodologi" berasal dari kata "Method" dan "Logy". Ada banyak definisi bila kita search di Internet. Namun untuk kebutuhan paham akan bobot nilai-nilai ilmu dalam alquran, kita ambil yang paling mendekati padanan maknanya.

Method is  form of procedure....orderliness, reguler habits, orderly arrangement of ideas (Cek di sini : https://www.youtube.com/watch?v=bta5Cx8HfWQ&t=144s atau di sini : 👉 https://vdoc.pub/documents/management-knowledge-a-critical-view-4bhf36tben90 )

Artinya sebagai berikut :
Methode ialah bentuk dari prosedur... keteraturan, kebiasaan yang teratur, gagasan yang tertata.
 
Logy is a combining form used in the names of sciences or bodies of knowledge

Logi ialah bentuk menggabungkan yang digunakan atas nama ilmu atau badan ilmu 

Jadi menurut istilah jika dikaitkan dengan alquran sebagai ilmu Allah sebagai Methodologi Alquran ialah badan ilmu atau cabang ilmu tentang bentuk daripada bangunan Idea Alquran.

Fokus dari istilah "Metode" adalah "bentuknya" dan bicara bentuk berarti bicara dari mana titik awal dan kemana titik akhirnya sehingga terjadi yang namanya bentuk. 

Dalam alquran, terkait bidang Metode ini bisa kita lihat dari gambaran ayat-ayat berikut :

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاء وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُواْ عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللّهُ ذَلِكَ إِلاَّ بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

"DIA ( ALLAH ), yang membikin matahari menjadi sumber cahaya dan rembulan menjadi pantulan terang dan DIA menetapkan bulan itu menjadi yang berfase-fase guna kalian mengetahui ilmu kalenderisasi dan matematika, dimana ALLAH tidak menciptakan yang demikian kecuali dengan  objektif Ilmiah, yang Dia mengklasifikasikan Pembuktian-pembuktian ilmiah bagi bangsa yang berIlmu demikian agung". (10;5)

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونِةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلاَ غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُّورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Allah, dengan fungsi penurunan Ajaran msRNya, adalah (Pencipta) pantulan terang semesta angkasa dan bumi. Perumpamaan pantulan terangNya itu seperti lubang dinding yang di dalamnya ada lampu di dalam tabung. Tabung itu laksana bintang-kemintang yang gemerlapan dimana ia dinyalakan dari pohon kemakmuran yaitu (pohon) Zaitun yang tumbuh tidak di Blok Timur dan tidak pula di Blok Barat, namun hampir-hampir minyaknya menyala walaupun api tidak meyentuhnya. ialah , Nurun `ala sebagai pantulan terang sebaliknya Nurin ialah Zdulumat mssy sebagai pantulan gelap-gulita yang mana Allah dengan penurunan Ajaran msRNya mempedomani bagi pantulan terangNya itu kepada siapa yang menghendaki (yaitu yang berkehendak iman) Yaitu Allah membuat berbagai perumpamaan bagi manusia yaitu Allah pembina ilmu perihal segala sesuatu. (24;35)

Ayat-ayat tersebut jika dituang kedalam sket, seperti gambar berikut :




(10;5) pada gambar di atas, Matahari menjadi ضِيَاء - Dhiyaa un = Sumber cahaya
Rembulan menjadi نُّورٌ  - Nuurun = pantulan sinar matahari ke Bumi (Pantulan terang)
 (24;35) pada gambar di sebelah kanan atas, lebih diperinci lagi akan fungsi-fungsinya dimana نُّورٌ عَلَى - Nuurun `ala = Pantulan terang sedangkan Nurin ialah Pantulan gelap

Berangkat dari paparan di atas, terlihat sekali bahwa ada bentuk ruang yang terang-benderang dan ada bentuk ruang yang gelap-gulita. Ini yang harus kita pahami apa maksud Allah menjadikan semua itu untuk manusia..

Pertama-tama mari kita hubungkan paparan di atas dengan ayat berikut :
Bersambung ..........







3 komentar:

  1. Sambungannya selanjutnya ?

    BalasHapus
  2. SUBHANAWLLAH sangat membantu untuk mendali lebih jauh lagi tentang islam dan tartil Al Quran menurut Sunnah RosulNYA.

    BalasHapus
  3. SUBHANAWLLAH sangat membantu untuk menggali lebih jauh lagi tentang islam dan tartil Al Quran menurut Sunnah RosulNYA.

    BalasHapus

Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya

Wassalaam...

Pages