Cari
ALQURAN SATU `ILMU ALLAH
Peristilahan:
اَلْقُراٰنُ - alqur aanu ---> اِسْمُ الْجَامِدِ-->Isim jamid = kata benda asli.
Satu: Penegasan karena berhubung kesadaran kita sudah memble dan tidak menyadari kalau Alquran adalah Ilmu.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN "ILMU"
1. Menurut kalangan arabisme :   اَلْعِلْمُ نُوْرٌ فِى الْقَلبِ - al `ilmu nuwrun fil qalbi = Ilmu adalah pancaran cahaya dalam hati.--->> Dengan perkataan lain Jiwa bisa menghasilkan Ilmu.
Dalam hal ini ditanya definisi Ilmu dijawab asalnya.
Sama saja dengan bentuk pertanyaan "Apa itu meja"? Meja adalah unsur meja dalam kayu .
Dari mana pengertian yang sama oleh arabisme bisa menyatakan اَلْعِلْمُ نُوْرٌ فِى الْقَلبِ - al ilmu nuwrun fil qalbi = Ilmu adalah pancaran cahaya dalam hati??.
Bahwa mereka ngomong secara sadar atau tidak berpangkal pada "IDEALISME"
Sekarang, Apa itu "IDEALISME" ??
Idea : Idea /gagasan.
Isme : paham / theory.
Siapa pencetusnya?
PLATO. Sekitar 5 SM (427 - 347 SM).
Menurut PLATO alam ini terbagi 2, yaitu LOGOS BESAR(alam idea/non benda) dan LOGOS KECIL(alam benda/alam nyata).
Atau alam immateri dan alam materi.
Jiwa  menurut plato berasal dari alam idea. Bersifat kekal/muthlaq dan jiwa  itu suci/bersih. Kemudian Jiwa masuk dalam jasad kasar manusia. Karena  berasal dari alam Idea, maka jiwa telah melihat Idea idea. Sama dengan  jiwa sudah mempunyai Ilmu.
---->>Maka jiwa mampu menjelaskan tentang LOGOS BESAR DAN LOGOS KECIL =  Jiwa dapat menghasilkan Ilmu!.
---->>Jadi ada perbedaan antara omongan arabisme dengan paham Plato ini  yang satu pakai bahasa arab, yang satu pakai bahasa Yunani.
Kata  plato selanjutnya : Jiwa yang pada awalnya suci/bersih, begitu masuk  jasad kasar manusia, maka Jiwa menjadi kotor karena terpengaruh oleh  lingkungan dan hawa nafsu dunia. Ibarat intan jatuh kelumpur!. Karena  kotor, Jiwa tidak dapat memancarkan Ilmu. Agar dapat memancarkan Ilmu  kembali, maka manusia harus banyak merenung atau intuisi mengasingkan  diri(= meditasi= nyepi = betapa) dalam rangka jiwa harus kembali ke  LOGOS BESAR.
Sehingga kalau ada orang yang mengasingkan diri dari  lingkungan keduniawian dalam rangka menghasilkan Idea/Ilmu, sama saja  dengan dia telah menjadi pengikut Plato, walaupun dia tidak  menyadarinya.
Kata plato segala kenyataan yang ada ini adalah tidak ada, melainkan hanya ilusi belaka. 
Dari  sini Idealisme disebut defect dalam arti tidak mementingkan bukti  sebagai pembuktian kebenarannya. Yang penting diyakini kebenarannya oleh  hati. Seperti dongeng, takhayul, khurafat dll.
Contoh:
- Cerita pohonan yang bisa belanja kepasar.
- Dongeng dongeng legendaris dari babilon.
- dan lain sebagainya.
Dalam  perkembangan selanjutnya, Idealisme mencoba menjelaskan sebab dari  segala sebab / causa prima. Titik temunya di LOGOS BESAR.. diistilahkan  menjadi Science of God.
Jadi dalam dunia tata cara Ilmiah  ala Idealisme, Tuhan menjadi Object Ilmu. Menjadi sasaran Ilmu!dan  tidak mementingkan bukti. Yang penting cukup diyakini oleh hati saja.
Idealisme  Plato ini kemudian diserap oleh seorang Yahudi salah satu siswa  scholastic kelahiran Pharisi bernama Soul of Tharsus yang dikenal  kemudian sebagai Rasul paulus. Dengan modal Idealisme Plato ini, Soul of  Tharsus mentransformasikan Injil dengan sunnahnya Isa menjadi  kristenisme yang pada awal perkembangannya melahirkan satu cabang Ilmu  yang bernama Theology, Yakni satu cabang Ilmu yang menjadikan Tuhan  sebagai object bahasan.
Asal kata Theology: Theo = Tuhan.
Logy =  Ilmu/cabang Ilmu
Ilmu yang membahas tentang Tuhan ini pada perkembangan selanjutnya diserap Oleh Arab dan berubah nama menjadi ILMU TAUHID(Allah sebagai object bahasan)--> (Lihat "Risalah Tauhid" karangan Muhammad Abduh. terjemahan K.H Firdaus A.N. halaman 37. 1979.--> Ilmu Tauhid = Ilmu kalam dan disebut sebagai Science of Theology.
Idealisme Plato ini dalam dunia Kristenisme mengakibatkan "SEKULARISME".
LOGOS BESAR---->menjadi kerajaan langit = Urusan langit---->Urusan pendeta, Rohaniawan.
LOGOS KECIL---->Menjadi kerajaan Bumi = Urusan dunia [/b]---->Urusan Penguasa, Raja, Pemerintah.
Selanjutnya Kristenisme pecah menjadi 2:
1. Aliran Otonom / Qadaret ---->pangkal bahan dasar paham ini diserap oleh arabisme berubah nama menjadi Qadariyyah,  Yang pangkal bahan dasar Pahamnya tersebut adalah: "Bahwa manusia  dengan Akal, fikiran dan Nurani mampu menciptakan baik buruknya". ---->Aliran Rasional: Salah satu contoh dalam Islamisme adalah Aliran MU`TAZHILAH.
2. Aliran Heteronom / Jabaret---->pangkal bahan dasar paham ini diserap oleh arabisme berubah nama menjadi Jabariyyah,  Yang pangkal bahan dasar Pahamnya tersebut adalah:"Bahwa manusia,  dengan akal, fikiran dan Nurani, tidaklah mampu menciptakan baik dan  buruk. Dan sebenarnya manusia disaat berbuat dalam hidupnya adalah  secara terpaksa. Jadi kalau ada orang yang mencuri/membunuh, sebenarnya  dia dipaksa oleh Tuhan untuk mencuri atau membunuh.
Sebelum masuk  ke Indonesia, kita lihat masih pada Zaman Muawwiyah(sepeninggalan Rasul  dan khulafaaurraasyidiin) keadaan konkubinat(ada pemeliharaan Gundik)  diperbolehkan. Musik dan nyanyian serta minuman keras serta perjudian  yang semula dilarang Rasul, disambung kembali dengan megahnya dalam  dinasty Abbasyah---->adalah kelanjutan dari bani ummayyah yang lampau yaitu Zaman kebudayaan Yunani shiria dan persi(---->Idealisme).
DiZaman  abbasyah kekhalifahan Al maun(anak Harun arrasyid), Pengaruh Kebudayaan  yunani begitu hebatnya sehingga beliau sendiri menggunakan Kitab kitab  Filsafat Yunani untuk membuktikan dalilnya yang menyatukan ayat  keagamaan haruslah sesuai dengan Hukum hukum akal budi. Pada tahun 830M  beliau mendirikan "Gedung Ilmu" di baghdad yang merupakan kombinasi  perpustakaan, Akademi, dan Balai penterjemahan Kitab Yunani---->kebahasa arab(siria)---->ke bahasa arab yang kata mereka, kitab Yunani tersebut adalah bahasa Nabi Isa.
Penterjemah:  Hunien Ibnu Ishak(Josimitius 809-873) Seorang Kristen Historian yang  menjadi tabib pribadi Khalifah Al maun. Dia menterjemahkan Kitab kitab  seperti REUBLIK karya PLATO, Katagoris metafisika dan makna moralita  karya Aristoteles.
Selain itu pada masa itu juga diterjemahkan  Kitab kitab seperti: Organon, Rhetorica dan poetica karya Aristoteles,  Isagoge karya Phorphyrius.
Kitab kitab tersebut menjadi dasar humanisme dalam dunia Islamisme(bukan Islam).
Akibatnya:
Filsafat  Yunani yang diciptakan oleh Plato dan Aristoteles, dipergunakan sebagai  dasar dalam pandangan/pendapat didunia Islamisme(Bukan Islam) terutama  dalam lapangan kerohanian. Peristiwa dalam lapangan Sufisme, misticisme  Islamisme dapat dijumpai pengaruh yang jelas dari Neo Platonisme.
Percikan  Pangkal bahan dasar Idealisme Plato ini juga dapat kita jumpai salah  satunya di situs Indonesia Faithfreedom.org Yang bersandar pada anggapan  bahwa Akal, fikiran dan Nurani mampu menciptakan idea/ ilmu dan bahasa.
Lebih  kurangnya saya mohon maaf kalau dari yang saya sampaikan diatas banyak  orang yang tersinggung terutama Arab dan Umat Islam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya
Wassalaam...