قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ : نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا
Artinya : Rasulallah s.a.w bersabda: Dahulu aku telah melarang
kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana.
(H.R. Muslim)
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ :
اِسْتَأْذَنْتُ رَبِّيْ أَنْ أَسْتَغْفِر لأُمِّيْ ، فَلَمْ يَأذَنْ لِيْ ،
وَاسْتأذَنْتُهُ أنْ أَزُوْرَ قَبْرَهَا فَأذِنَ لِيْ
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. Berkata,
Rasulallah s.a.w. bersabda: Aku meminta ijin kepada Allah untuk
memintakan ampunan bagi ibuku, tetapi Allah tidak mengijinkan. Kemudian
aku meminta ijin kepada Allah untuk berziarah ke makam ibuku, lalu Allah
mengijinkanku. (H.R. Muslim)
وَفِى رِوَايَةٍ أُخْرَى : زَارَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْرَ اُمِّهِ, فَبَكَي وَاَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ (اَخْرَجَهُ مُسْلِمْ وَاْلحَكِيْم
a. Had its Nabi SAW.
كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزورها فإنها ترق القلب وتدمع العين وتذكر الآخرة، ولا تقولوا هجرا. [رواه الحاكم]
Artinya :
“Aku
(Nabi) dulu melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang berziarahkuburlah
kamu, karena ziarah kubur itu bisa melunakkan hati, bisa menjadikan air
mata bercucuran dan mengingatkan adanya alam akhirat, dan janganlah
kamu berkata buruk”. (HR. Hakim)
b. Hadits Nabi SAW.
عن
عائشة رضي الله عنها قالت : كان النبي صلى الله عليه وسلم كلما كانت
ليلتها يخرج من آخر الليل إلى البقيع فيقول : السلام عليكم دار قوم مؤمنين
وأتاكم ما توعدون غدا مؤجلون وإنا إن شاء الله بكم لاحقون، اللهم اغفر لأهل
بقيع الغقد. [رواه مسلم]
Artinya :
“Dari A’isyah ra. ia berkata : “adalah
Nabi SAW. ketika sampai giliran beliau padanya (A’isyah) beliau keluar
pada akhir malam hari itu ke kuburan Baqi’ seraya berkata : “Assalamu’alaikum
hai tempat bersemayam kaum mukminin. Akan datang kepada kamu janji
Tuhan yang ditangguhkan itu besok, dan kami Insya Allah akan menyusul
kamu. Hai Tuhan ampunilah ahli Baqi’ al-Gharqad”. (HR. Muslim)
c. Fatwa Syaikh Amin al-Kurdi dalam kitabnya Tanwirul Qulub :
تسن
زيارة قبور المسلمين للرجال لأجل تذكر الموت والآخرة وإصلاح فساد القلب
ونفع الميت بما يتلى عنده من القرآن لخبر مسلم : كنت نهيتكم عن زيارة
القبور فزورها. ولقوله عليه الصلاة والسلام : اطلع في القبور واعتبر في
النشور. رواه البيهقي خصوصا قبور الأنبياء والأولياء وأهل الصلاح. وتكره من
النساء لجزعنهن وقلة صبرهن، ومحل الكراهة إن لم يشتمل اجتماعهن على محرم
وإلا حرم، ويندب لهن زيارة قبره صلى الله عليه وسلم وكذا سائر الأنبياء
والعلماء والأولياء. اهـ [تنوير القلوب : 216]
Artinya :
“Disunatkan
bagi kaum laki-laki berziarah kuburnya orang-orang Islam untuk
mengingat datangnya kematian dan adanya alam akhirat, serta memperbaiki
hati yang buruk dan memberi manfaat kepada mayit dengan bacaan ayat-ayat
Al-Qur’an di tempat yang dekat dengannya, karena ada hadits riwayat
Muslim yang artinya : “Aku (Nabi) dulu melarang kamu berziarahkubur,
maka sekarang berziarahkuburlah kamu”. Dan juga sabda Nabi yang artinya :
“Berziarahlah kubur kamu dan ambillah tauladan tentang adanya hari
kebangkitan”. (HR. Muslism). Khususnya kuburan para Nabi, para wali dan
orang-orang shalih. Sedangkan bagi kamu wanita ziarah kubur hukumnya
makruh, karena mereka mudah meratap dan sedikit yang sabar. Makruh bagi
wanita tersebut apabila ziarah mereka itu tidak mengandung hal-hal yang
diharamkan, kalau mengandung hal-hal yang diharamkan, maka ziarah mereka
hukumnya haram. Bagi wanita berziarah kubur ke makam Nabi Muhammad SAW.
dan juga nabi-nabi yang lain demikian pula makam para ulama dan para
wali hukumnya sunat”.
d. Fatwa Syaikh Ali Ma’shum dalam kitabnya “Hujjatu Ahlissunnah” bab ziarah kubur :
واختلف
في زيارة النساء للقبور، فقال جماعة من أهل العلم بكراهيتها كراهة تحريم
أو تنزيه لحديث أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن زوارات
القبور. رواه أحمد وابن ماجه والترمذي. وذهب الأكثرون إلى الجواز إذا أمنت
الفتنة، واستدلوا بما رواه مسلم عن عائشة قالت : كيف أقول يا رسول الله إذا
زرت القبور؟ قولي : السلام عليكم أهل ديار المسلمين. اهـ [حجة أهل السنة
للشيخ على معصوم : 58]
Artinya:
"Para ulama berselisih pendapat mengenai kaum wanita berziarah kubur, Segolongan
ulama mengatakan makruh tahrim atau tanzih, karena ada Hadits riwayat
Abu Hurairah bahwa Rusulullah SAW. mengutuk wanita-wanita yang berziarah
kubur. (HR. Ibun Majah dan Tirmidzi). Sementara mayoritas ulama mengatakan boleh, apabila terjamin keamanannya dari fitnah,
Dalilnya yaitu hadits riwayat Muslim dari Siti A’isyah ra dia berkata :
apa yang say abaca ketika ziarah kubur, hai rasul? Rasul bersabda :
bacalah Assalamu’alaikum Ahla Diyaril Muslimin”.
0 Comments:
Post a Comment
Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya
Wassalaam...