25 December 2015

Filled Under:

KHUTBAH NIKAH

Share
اَنْكَحْتُكَ بِاِبْنَتِيْ بِمَحْرِ كَذَا وَ كَذَا 
اَنْكَحْتُكَ = اَخَذْتُكَ = saya ikat anda/saya nikahkan anda
Ikatannya اَلْمَعْلُوْمُ الْمَحْدُوْبُ  adalah هُدىً لِلْمُتَّقِيْنَ بِمَحْرٍ dengan maskawin sebagai saksi mati كَذَا وَ كَذَا, demikian-demikian. Jadi اَلنِّكَاحُ -an-nikaah itu = اَلْعَقْدُ. Nikah itu perikatan sehingga dua hati menjadi satu. Terhadap ini diwasiatkan khusus kedua mempelai  sebagaimana diwasiatkan mempelai-mempelai kawakan, hendaknya kita memikirkan dan mempertimbangkan kualitas dari pada ikatan itu sendiri. Berbicara kualitas ikatan kita kembali kepada ayat مَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتُ وَ يُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ..... kurang lebih bisa kita terjemahkan . مَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتُ  no to syethan yes to Allah. Bila orang sudah bisa hidup no to syethan, yes to Allah itulah faqodistamsyaka biurwatil usqo..
Jangan sampai terjadi sebaliknya, yes to syethan, no to Allah. Disuruh Allah No, disuruh Syethan Yes. Sehingga dengan demikian kedua mempelai ketika berdua, ketiganya adalah Allah, dengan fungsi Ajaran Ilmunya kedua mempelai nanti Allah karuniai anak keturunan menjadi bertiga dengan anak dan keempatnya adalah Allah dengan fungsi Ajaran Ilmunya. Kalian berkumpul dengan masyarakat 5 orang, yang keenamnya adalah Allah dengan fungsi Ajaran Ilmunya, berkumpul seratus orang, seratus satunya adalah Allah dengan fungsi Ajaran Ilmunya. Sehingga dengan demikian akan menjadi  2..3 nya Allah, 3..ke empatnya Allah 5..ke 6 nya Allah, 100....ke 101 nya Allah, 1000...1001 nya Allah hingga dengan demikian Allah dengan fungsi Ajaran IlmuNya bisa menjadikan 1 kelompok manusia yang digambarkan oleh nabi Muhammad SAW وُجُوْهَهُمْ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَ قُلُوْبُهُمْ علٰى قَلْبِ رَجُوْلٍ وَاحِدٍ -> Wajah kehidupan mereka bagaikan pancaran bulan purnama yg menerangi permukaan bumi yang gelap وَ قُلُوْبُهُمْ علٰى قَلْبِ رَجُوْلٍ وَاحِدٍ -> hati mereka merupakan hati satu orang. Kelompok-kelompok manusia seperti inilah yang seharusnya menjadi dambaan kedua mempelai khususnya dan menjadi dambaan kita semua umumnya. Dalam hal ini ada satu ayat yang berbunyi اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ ->sesungguhnya Allah, tentunya dengan penurunan Ajaran Ilmunya tidak langsung merubah kondisi suatu bangsa hingga bangsa itu sendiri mau mengubah kondisi dirinya, dengan Ajaran Allah. Dengan kata-kata ini harap perhatikan. Kalau Allah tidak mengubah kondisi suatu bangsa hingga mereka merubah, berarti Allah sebenarnya merubah hanya saja menunggu mereka mau merubah diri . Kalau kita berbicara dalam bahasa indonesia “saya tidak makan hingga lapar”, saya bukan tidak makan. Saya makan tapi menunggu lapar dulu, walaupun ada kata-kata "tidak" malah di sini lebih tegas bahwa saya makan menunggu lapar. Atau kita ungkapkan dalam bahasa indonesia “saya tidak akan menyayangi kamu hingga menikahimu,..ini berarti saya akan menyayangi walaupun bahasanya “saya tidak akan menyayangi kamu hingga menikahi kamu". Jadi akan menyayangi menunggu  nikah dulu. Ini perlu kita perhatikan bahwa Allah itu sebenarnya merubah dari berbagai keadaan. Kita terkadang melihat dunia ini penuh dengan kemelut baik itu secara pribadi, orang bisa bingung bisa terjerumus kedalam kesulitan dan dalam keluarga bisa terjerumus kedalam kesulitan, masyarakat bisa kemelut, bisa ribut, bisa terjadi kekacauan. Dilihat dari ayat ini Allah akan merubah bila mereka merubah dirinya. Dengan ini keinginan Allah merubahmenunggu mereka ada mau melakukan perubahan. Di sinilah maka kalau kita katakan tadi berdua, bertiga dengan Allah, ber 4, ber 5 dengan Allah ber 100, ber 101 dengan Allah demikian dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, masyarakat, bangsa dan antar bangsa sehingga Allahlah yang difungsikan sebagai pengatur tunggal. Terhadap alam semesta Allah pengatur. Allah bertanya ara aitu syurakaa akum .... yang kalian berharap hidup selain Allah itu pernah menciptakan apa?, apa fungsinya dalam semesta angkasa ? tidak ada! Tetapi Allah berfungsi . Allah menciptakan semesta angkasa dan bumi ini selanjutnya Allah berfungsi mengatur semesta angkasa dan bumi ini makanya kita bisa duduk santai di tempat manapun padahal bumi ini sedang berputar mengelilingi matahari. Demikian indahnya perputaran, demikian luwesnya perputaran sehingga kita tidak merasakan apa-apa. Ini diakibatkan oleh semesta angkasa dan bumi ini yang Allah perintahkan اِءْتِيَا طَوْعًا اَوْ كَرْهًا -i tiyaa tow an aw karhan keduanya menyatakan اَتَيْنَا طَاءِعِيْنَ -athainaa thaa i iin, Alam semesta patuh terhadap aturan Allah maka terjadi kenyaman seperti sekarang ini . Ini yang harus manusia tiru ..يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ -yanqolib ilaikal bashar  sehingga Allah berfungsi sebagai pengatur dirinya, bila Allah berfungsi sebagai pengatur dirinya, maka kehidupan budaya manusia akan seperti kehidupan alam semesta yang begitu rapih ini. Kedua mempelai bila diatur oleh Allah, suami mau diatur oleh Allah, isteri mau diatur oleh Allah, subjectifisme menjadi tidak ada lagi dan kedua mempelai akan kena kepastian Allah هُوَ الَّذِيْ اَنْزَلَ سَكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ -Huwalladzi anzala sakiinata fi quluubil muminiina kalian akan diberi kepastian hidup tenang. Innalladziina aamanuu wa amilusshshaalihati syajalurrahmaan nu hudan mereka yang hidupnya..pandangan dan sikap hidupnya menurut Ilmu Allah dan berbuat tepat dengan yg demikian ..arrahman akan membikin bagi mereka rasa sayang terjadilah satu keluarga yang mawaddah yuhibbu birahmatinaa mannasyaau walaujrimu ajralmuhsinin kami akan melimpahkan kehidupan saling kasih sayang kepada abdi-abdi menurut ajaran Kami serta Kami tidak akan menghilangkan imbalan para pelaku ihsan jadi kehidupan rahmah juga kepastian dari Allah yang itu semua harus di undang oleh pandangan dan sikap hidup kalian. Manusia harus mau mengundang Allah memberi kepastian kehidupan aman, kehidupan damai dan Allah tetap akan memastikan bila manusia mengundangnya wa ‘adallahulladzina aamanuu minkum wa ‘amilushshaalihaati layakhtalifannahum fil ardhi  kamastakhlafanalladzi  na min qoblihim walayumakkinannalahum diinahum... Allah menjanjikan orang yang beriman yaitu yang beramal shaleh bahwa mereka akan Allah angkat menjadi penguasa dipermukaan bumi  mereka akan hidup menurut ajaran Kami lepas dari berbagai kitab-kitab kiri. Ini satu hal yang dapat disampaikan khususnya kepada kedua mempelai yang disaat ini masih berdua semoga Allah sebagai ketiganya nanti karuniai anak satu menjadi bertiga berempat dengan Allah demikian dalam bermasyarakat  seterusnya Allah sebagai penentu dan berfungsi. Sebab bagaimanapun  kalaupun orang ini terjadi berbagai hiruk-pikuk karena sebenarnya mereka tidak mau memfungsikan Allah. Allah sebagai pemberi intruksi mereka tidak fungsikan..Itulah akibatnya Allah berfungsi sebagai pemberi Adzab ya ti ‘ibaadi anni anal ghafururrahim wa anna adzaabi huwal adzaabul aliim Allah pemberi maghfirah serta pemberi kepastian Allah juga pemberi adzab maka dari itu fungsikanlah Allah sehingga berfungsi dalam hidup ini memerintah melarang memberi batasan batasan didalam berbagai norma norma kehidupan semoga dengan demikian khususnya kedua mempelai dan kita semua menyadari  fungsikan Allah sebagai  pemberi perintah, larangan dengan menegakkan apa yang Allah perintahkan اُتْلُ مَا اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ..pelajarilah..bacalah apa yang diwahyukan kepada anda berupa kitab selanjutnya tegakkanlah shalat satu pembinaan iman sesungguhnya shalat berfungsi  mencegah dari berbagai kejahatan dan kemunkaran. Tentu kita menghentikan satu masyarakat yang bebas fahsya bebas munkar  sangat rikuh kita hidup dalam satu masyarakat  yang dipenuhi dengan kejahatan dan kemunkaran. Mudah2an dengan demikian ada manfaatnya khususnya kepada kedua mempelai yang telah dinikahkan dan kita sebagai mempelai-mempelai kawakan. 

0 Comments:

Post a Comment

Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya

Wassalaam...