Cari
VALIDKAH SEJARAH ALQUR AN VERSI ALQUR AN??
Al-Quran  merupakan kitab suci   dari Allah yang menjadi pedoman bagi para Muttaqin, yang mana  baik bunyi maupun  susunannya tidak pernah berubah dan tetap  terpelihara  sepanjang zaman.  Dari awal dan akhir turunnya,  hingga saat  ini.
Yang ingin ditekankan disini ialah Acuan prinsip dasar sebuah penelitian adalah Jika orang Ingin Mengetahui Sesuatu secara benar, Maka ia harus mencari dari Sumber yang  tepat dan benar",  maka   satu-satunya Acuan untuk mengetahui sejarah Al  Qur an yang benar dan pasti,  juga tidak terdistorsi sedikitpun,  maka  kita  harus meneliti  pada sumbernya  yang tepat.  Yaitu Al Qur an itu sendiri menurut sunnah rasulNya. Dengan begitu, maka mudah mudahan kita mendapatkan sebuah kebenaran yang haqiqi.
Banyak para penulis sejarah alquran, menulis dengan tanpa keterangan yang mengacu dari alquran itu sendiri. Seperti contoh:
karya tulis Professor Hossein Modarresi dari Princeton University, New Jersey, Amerika. 
Beliau meneliti hasil karya ulama-ulama kuno mulai dari kumpulan hadis  Bukhari Sahih (816 M – 870 M), Muslim Sahih (828 M – 883 M), Tirmidhi  Sunan (824 M – 892 M), Ibn Maja Sunan (824 M – 887) dan Abu Dawud Sunan  (817 M – 889 M) hingga era Suyuthi (1445 M – 1505 M). 
Sangat lucu dan tidak `ilmiah kalau ada seorang professor atau siapapun meneliti sejarah alquran dengan mengacu pada ulama-ulama kuno, Sementara sejarah yang ingin ia tulis (dalam hal ini alquran), telah memberikan penjelasan akan sejarah dirinya sendiri.  
Ibarat ia meneliti sebuah pertumbuhan pohon mangga yang ada dihadapannya, maka ia menelitinya dengan membedah sebutir jagung ditempat lain dengan meninggalkan pohon mangga tersebut. Lucu dan tidak ilmiah  sekali bukan??
Penelitian cara professor tersebut diatas tidaklah bisa di terima,
Karena  alquran sendiri sepanjang sejarah ia turun, tidak pernah menjelaskan bahwa seluruh  ayat-ayatnya  dinukilkan atau diriwayatkan secara mutawatir baik harus dinilai berdasarkan perawinya maupun berdasarkan kesepakatan dan pengesahan fatwa para sahabat dari dulu ataupun para ulama kuno hingga kini, atau bahkan pengesahannya dilakukan oleh nenek moyang juga seluruh kebanyakan manusia dimuka bumi. 
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن  يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
Wa in tuthi` aktsara man fii l ardhi yudhilluuka `an sabiili llaahi in yattabi `uuna illa lzdhzdhanna wa in hum illaa yakh rushuuna 
Yaitu jika anda mentaati kebanyakan orang di muka bumi ini,  niscaya mereka akan menyesatkan anda dari tatanan hidup ajaran Allah menurut pola rasulNya.  tidaklah yang mereka taati kecuali hanyalah kira kira belaka, dan tidak lain mereka kecuali hanya omong kosong belaka(6;116) 
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللّهُ قَالُواْ بَلْ  نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ  لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
Wa idzaa qiila lahumu ttabi `uu maa anzala llaahu qaaluu bal nattabi `u maa alfaina `alaihi  aabaa anaa awa lau kanaa aabaa uhum la ya` qiluuna syai an walaa yahtaduuna.
Yaitu apabila diperintahkan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Allah telah menurunkannya ," mereka menjawab: ", tetapi kami hanya mengikuti apa yang  telah kami dapati atas nenek moyang nenek moyang kami".  "apakah walaupun nenek moyang nenek moyang mereka itu tidak memahami  suatu apapun?, serta tidak berpedoman?".(2;170)
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلاَّ ظَنًّا إَنَّ الظَّنَّ لاَ يُغْنِي  مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللّهَ عَلَيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Wamaa yattabi `u aktsaruhum illaa zdhannan inna lzdhzdhanna la yughnii mina lhaqqi syai an inna Allaha `aliimun bima yaf `aluuna
Yaitu tidaklah  yang kebanyakan mereka itu mengikuti, kecuali kira kira semata. Sungguh kira kira semata itu tidak sedikitpun mencukupi dari yang objectif ilmiah . Sesungguhnya Allah dengan penurunan alquran menurut sunnah rasul adalah Maha pembina `ilmu prihal apa yang mereka  kerjakan. (10;36)
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلاً لاَّ مُبَدِّلِ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Watammat kalimatu rabbika sidqan wa `adlan la mubaddila likalimaatihii wa huwa lssamii `u l `aliimu
yaitu kalimat pembimbing anda Telah  sempurna menjadi kalimat yang benar dan  adil. Tidak ada pengganti bagi kalimat- kalimat-Nya. yaitu Dia  lah Maha pembina tanggapan lagi pembina kehidupan ilmiah.(6;115)
AL QUR’AN SUMBER PEDOMAN HIDUP
Al Qur’an sebagai sebuah Kitab yang diciptakan Allah SWT, pencipta   dan pemelihara alam semesta, berfungsi sebagai pedoman  bagi kehidupan manusia.
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Dzaalika lkitaabu la raiba fiihi hudan lilmuttaqiina
Itulah alkitab(alquran) / ajaran yang dibukukan kedalam sebuah kitab menurut sunnah rasulNya yang isinya tidak ada keraguan, sebagai pedoman bagi para pelaku hidup yang berbuat patuh dan atau takut melanggarnya.(2;2) 
Pedoman Al Qur’an  meliputi segala sesuatu  yang dijelaskan Allah  atas manusia, baik mengenai diri alquran itu sendiri maupun tentang semesta nyata pasti alam.
isinya ayat ayat yang saling jelas  menjelaskan  atas  segala sesuatu sehingga manusia tidak memerlukan  sumber-sumber penjelas / penafsiran dari kitab lain untuk dapat  menerapkan  apa yang telah dihukumkan Allah atas manusia.  
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا
Walaa ya tuunaka bimatsalin illaa ji naaka bilhaqqi wa ahsana tafsiiran
Yaitu  Tidaklah mereka mendatangkan berbagai ungkapan sebagai tantangan , kecuali Kami mendatangkan yang objectif ilmiah  sebagai jawaban menurut sunnah  anda yaitu (alquran) sebaik baik tafsir(25;33)
سُورَةٌ أَنزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Suuratun anzalnaahaa wa faradhnaahaa wa anzalnaa fiihaa aayaatin bayyinaatin la`allakum tadzakkaruuna
Sistimatik surat Kami telah menurunkannya dan menetapkannya, Yaitu menurunkan isinya ayat  ayat yang saling menjelaskan, Semoga kalian menjadi sadar. (24;1)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ  وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ 
Syahru ramadhaana lladzii unzila fiihi lqur aanu hudan lilnnaasi wa bayyinaatin mina lhuda  walfurqaani 
Bulan Ramadhan, yang di dalamnya  Al Qur'an diturunkan menjadi pedoman bagi kehidupan massal manusia Yaitu sebagai rangkaian  keterangan dari pedoman itu sendiri  serta pembelah pandangan (antara yang haq  dan yang bathil). .(2;185)
MAKA   VERSI SEJARAH AL QUR AN  DILUAR AL QUR AN  TIDAK ADA YANG DAPAT MEMPERTANGGUNG JAWABKAN AKAN KEBENARANNYA..... KARENA HANYA AL  QUR ANLAH KITAB YANG BERHAK   DAN MAMPU MENJELASKAN SEJARAH TENTANG DIRINYA SENDIRI......     
كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ 
Kallaa innahaa tadzkiratun
Sekali-kali tidak ! Sesungguhnya yang demikian (ajaran Allah menurut sunnah rasulNya) adalah pembina kesadaran hidup,(80;11)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya
Wassalaam...