13 February 2011

Filled Under: , ,

ANNAHL(16;51)

Share



<<<==ayat berikutnya
ayat sebelumnya ===>>

وَقَالَ اللّهُ لاَ تَتَّخِذُواْ إِلـهَيْنِ اثْنَيْنِ إِنَّمَا هُوَ إِلهٌ وَاحِدٌ فَإيَّايَ فَارْهَبُونِ
Waqaala llaahu la tattakhidzuu ilaahaini tsnaini innamaa huwa ilaahun waahidun faiyyaaya fa irhabuuni 

Arti kata وَقَالَ-wa qaala
Verb
1. dan Dia berkata
2. dan kataNya
3. Dan menurutNya

Jenis kata
kata kerja aktif bentuk telah

Tiga Huruf Pokok
ق و ل huruf pertama ق , huruf kedua و, dan huruf ketiga ل

tatabahasa
kata وَقَالَ merupakan kata kerja telah.
dalam alquran kata kerja dibedakan bentuk telah, bentuk sedang atau akan terjadi dan bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung dari waktu kejadiannya.
selain itu dalam bahasa alquran kata kerja ini bentuk dan formatnya ditentukan oleh subjectnya
kata kerja وَقَالَ ini memiliki imbuan wa ( وَ ) yang berarti dan;yaitu;sedangkan dsb. imbuan wa ( وَ ) ini menyatakan keterkaitan;tambahan kesetaraan dan atau sebaliknya terhadap kata atau frase sebelumnya.
kata وَقَالَ merupakan bentuk kata kerja yang menerangkan pekerjaan yang telah terjadi atau telah dilakukan pada masa lampau.
kata وَقَالَ ini tergolong kata kerja aktif, artinya subyeknya melakukan pekerjaan
kata kerjaوَقَالَ  ini subyeknya adalah pihak ketiga  tunggal laki-laki(dia).
kata وَقَالَ ini merupakan bentuk kata kerja yang posisinya mendahului subjectnya(اَللّٰهُ ) . Dalam alquran kata kerja yang posisinya mendahului subyeknya seperti ini selalu  berbentuk tunggal, baik subjectnya tunggal maupun jamak, dengan catatan kalau yang demikian bentuk Non KPN(kata pengganti nama)

Arti kata اللّهُ-Allaahu
Noun
1. Allah


Tiga Huruf Pokok
ا ل ل ه huruf pertama ا , huruf kedua ل huruf ketiga ل huruf ketiga ه


tatabahasa
kitab-kitab suci yang terdahulu (lebih dahulu dari alquran) telah menggunakan kata اللّهُ ini. sehingga kata اللّهُ   ini lebih dimaknai sebagai kata yang bukan berasal dari bahasa arab, tetapi kata اللّهُ ini telah dijadikan sebagai kata baku yang digunakan pada kitab-kitab sebelumnya.
kata اللّهُ ini memiliki 99 nama fungsi yang ihsan atau dikenal dengan asmaul husna. seluruh yang ada dialam semesta ini setiap saat setiap waktu sibuk berbuat patuh kepada Nya.
kata اللّهُ ini merupakan jenis kata yang tidak ada tasrifannya, karena kata ini lebih mewakili untuk menerangkan nama fungsi.
kata  اللّهُ ini merupakan subyek yang posisinya berada setelah keterangan kerjanya yaitu kata وَقَالَ . Tanda kalau kataاللّهُ tersebut sebagai subject adalah berbaris dhammah diakhirnya .
Subject ini dapat tunggal atau jamak, sedangkan kata kerjanya selalu bersubject dalam bentuk tunggal


Arti kata لاَ-laa
Adv
1. jangan
2. tidak


Jenis kata
kata sambung atau kata depan (harf)


tatabahasa :
kataلاَini masuk dalam kelompok kata sambung (penghubung) maupun kata depan.
kataلاَ ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya.
dalam konteks ini kata sebelumnya yaitu لاَ digunakan untuk melakukan pelarangan, yaitu pelarangan untuk melakukan kata  تَتَّخِذُواْ . Adapun ciri yang digunakan untuk melakukan pelarangan adalah di akhir kata تَتَّخِذُواْ adalah sukun dan tanda sukunnya adalah pembuangan nun ganti alif . Perlu diketahui bahwa kata لاَ dapat digunakan untuk mengatakan jangan dan untuk mengatakan tidak. dalam konteks ini لاَ digunakan untuk menyatakan larangan.















Arti kata تَتَّخِذُواْ-tattakhidzuu
Verb
1. mengambil
2. menjadikan

Jenis kata
kata kerja aktif bentuk sedang atau akan terjadi

Tiga Huruf Pokok
ا خ ذ huruf pertama ا , huruf keduaخ, dan huruf ketiga ذ

tatabahasa
kata  تَتَّخِذُواْ merupakan bentuk kata kerja.
dalam alquran kata kerja dibedakan bentuk telah, bentuk sedang atau akan terjadi dan bentuk perintah. jadi kata kerja ini bentuk dan formatnya tergantung waktu kejadiannya.
selain itu dalam alquran kata kerja ini bentuk dan formatnya ditentukan oleh subjectnya
kata  تَتَّخِذُواْ merupakan bentuk kata kerja sedang;lagi atau akan terjadi.
kata  تَتَّخِذُواْ ini tergolong dalam kata kerja aktif,artinya subjectnya menentukan keterangan kerjanya
kata  تَتَّخِذُواْ ini merupakan kata kerja yang subjectnya adalah kalian (jamak laki-laki).
dalam konteks ini kata sebelumnya yaitu  لاَ digunakan untuk melakukan larangan, yaitu larangan untuk melakukan kata تَتَّخِذُواْ . Adapun ciri kata لاَ yang digunakan untuk melakukan larangan adalah diakhir kata تَتَّخِذُواْ berbaris sukun. Dalam hal ini tanda sukunnya adalah pembuangan nun ganti alif.
perlu diketahui bahwa kataلاَ dapat digunakan untuk mengatakan jangan dan atau untuk mengatakan tidak. Pada konteks ini لاَ digunakan untuk menyatakan larangan.

Arti kata إِلـهَيْنِ -ilaaHaini
Noun
1. dua penggerak;yang diabdi secara tidak terikat
2. dua tuhan



Tiga Huruf Pokok
ا ل ه  huruf pertama ا , huruf kedua ل, dan huruf ketiga ه









tatabahasa
kitab-kitab terdahulu (lebih dahulu dari alquran) telah menggunakan kata  إِلـهَيْنِ ini. sehingga kata  إِلـهَيْنِ ini lebih dimaknai sebagai kata yang bukan berasal dari bahasa arab, tetapi kata  إِلـهَيْنِ ini telah dijadikan sebagai kata baku yang digunakan pada kitab-kitab sebelumnya.
pemecahan tashrif
اِلٰهٌ - اِلٰهاَنِ - اٰلِهَةٌ -ilaaHun-ilaaHaani-aaliHatun
Arti kata اثْنَيْنِ-itsnaini
Num
1. dua 
Definisi

1 bilangan yg dilambangkan dengan angka 2 (Arab) atau II (Romawi);  
2 urutan ke-2 sesudah pertama dan sebelum ke-3;  
3 jumlah bilangan 1 ditambah 1 
Tiga Huruf Pokok

ث ن ي huruf pertama ث , huruf kedua ن, dan huruf ketiga ي

tatabahasa

kata اثْنَيْنِ termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
kata اثْنَيْنِini digolongkan dalam kata yang berjenis kata ganda
ragam contoh penggunaan bilangan jumlah isim yang berlaku didalam alquran dimana dalam keperluan penggunaannya ada yang pasangan isimnya di dzhahirkan dan ada juga yang sudah maklum(tidak didzhahirkan) bagi pasangan isim tertentu lainnya sebagai berikut:
bentuk jumlah 1
اِلٰهٌ وَاحِدٌ -ilaahun waahidun =1 ilah
اِلٰهٌ -ilaahun --->bentuk tunggal <->maushuf.
وَاحِدٌ waahidun-->bentuk tunggal <->shifah.

bentuk jumlah 2
اِلٰهانِ اثْنَانِ-ilaahaanitsnaani =2 ilah
اِلٰهانِ-ilaahaani --->menggunakan bentuk jumlah 2 <->maushuf.
اثْنَانِ-itsnaani------>menggunakan bentuk jumlah 2 <->shifah.

bentuk jumlah jamak tidak terikat
ءالِهَةً أُخرىٰ-aalihatun ukhraa=banyak ilah.

bentuk jumlah 3 -10
ثَلٰثَةُ أَيّامٍ-tsalaatsatu ayyaamin = 3 hari
ثَلٰثَةُ-tsalaatsatu--->menggunakan tunggal feminim <-> mudhaf.
أَيّامٍ-ayyaamin--->menggunakan jamak <->mudhaf ilaihi.

bentuk jumlah 11-99
أَرْبَعُوْنَ لَيْلَةٌ-arba`uuna lailatun= 40 malam
أَرْبَعُوْنَ-arba`uuna-->menggunakan bentuk jamak<->maushuf
لَيْلَةٌ-lailatun--->menggunakan bentuk tunggal feminim <->shifah.

bentuk jumlah 100 keatas
ثَلٰثُ مِا۟ئَةٍ سِنِيْنَ-tsalaatsu mi atin siniina= tiga ratus tahun.

ثَلٰثَةُ ءَالٰفٍ-tsalaatsatu aalaafin=3000

أَلْفُ شَهْرٍ-alfu syahrin = 1000 bulan









Arti kata إِنَّمَا-innamaa
Adv
1.hanyalah
2. sesungguhnya
3. cuma
4. kecuali
5. tidak lebih dari
6. tidak lain dari

Jenis kata
kata sambung atau kata depan (harf)

tatabahasa
kata إِنَّمَا ini masuk dalam kelompok kata penyambung (penghubung) maupun kata depan.
kata إِنَّمَا ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya.

Arti kataهُوَ -Huwa
Noun
1. Dia


Jenis kata
kata pengganti nama


tatabahasa
kata هُوَ termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
kata هُوَini digolongkan dalam kata untuk jenis maskulin
kata هُوَ ini merupakan kata pengganti yang digunakan untuk menggantikan nama
kata هُوَ ini digunakan sebagai kata pengganti untuk pihak ketiga tunggal laki-laki/maskulin.
penggunaan kata هُوَ pada konteks ayat ini menunjuk ke اللَّهُ (Lafazdh jalalah) dimana jibril Pada posisi pelaksana perintah, Mengutip pernyataan Allah sendiri tanpa mengurangi dan menambahkannya.Hal ini sebagai bentuk bahasa percakapan dimana pengertian yang sudah maklum dibuang misalnya berupa kedudukan dan fungsional Allah sebagai pembuat pernyataan, Jibril sebagai penyambung lidah tanpa menambah ataupun menguranginya dan Muhammad rasulullah sebagai penerimanya. Dengan kata lain adalah perkataan jibril adalah jiplakan Perkataan Allah yang nanti akan diteruskan demikian oleh rasul kepada para sahabat hingga kepada kita saat ini.  Namun dalam bahasa Indonesia harus dimunculkan pengertiannya agar tidak salah paham sebagai ciri sebuah model bahasa percakapan. Sekaligus dapat kita lihat kalimat tersebut adalah kalimat berita yang isinya adalah fi`il amr dan fi`il nahi.
Contoh penggunaan kalimat dari fungsi surat(16;51)tersebut untuk bahasa Indonesia:
(Nak, bilang ke bapakmu) kata Pak Jampang jangan main main dengan saya...dia tidak takut. hanya sayalah yang berkuasa disini. Maka takutlah kepada saya.
kata yang berwarna merah diatas merujuk / mengacu hanya kepada satu pelaku saja yaitu Pak Jampang. tapi karena anak tersebut disuruh hanya mengutip / menjiplaknya, maka menjadi seperti itulah kalimatnya kalau dituang dalam tulisan.









Arti kata إِلهٌ-ilaaHun
Noun
1. tuhan
2.  اَلْمَعْبُوْدُ مُطْلَقًا -al ma`buudu muthlaqan = Yang di abdi secara tidak terikat 

Jenis kata
kata benda

Tiga Huruf Pokok
ا ل ه huruf pertama ا , huruf kedua ل, dan huruf ketiga ه

tatabahasa
kitab-kitab terdahulu (lebih dahulu dari alquran) telah menggunakan kata إِلهٌ ini. sehingga kata إِلهٌ ini lebih dimaknai sebagai kata yang bukan berasal dari bahasa arab, tetapi kata إِلهٌ ini telah dijadikan sebagai kata baku yang digunakan pada kitab-kitab sebelumnya.


pemecahan tashrif
اِلٰهٌ - اِلٰهاَنِ - اٰلِهَةٌ -ilaaHun-ilaaHaani-aaliHatun


Arti kata وَاحِدٌ -waahidun
Noun
1. yang satu
2. yang bersatu
3. pemersatu


 
Jenis kata
kata benda pelaku


Tiga Huruf Pokok
و ح د huruf pertama و , huruf kedua ح, dan huruf ketiga د









tatabahasa
kata وَاحِدٌ termasuk dalam jenis kata benda.
adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.
kata وَاحِدٌ ini digolongkan dalam kata untuk jenis kelamin laki
untuk kata وَاحِدٌ ini digolongkan dalam bentuk kata tunggal yang memiliki jenis laki-laki.
kata وَاحِدٌ ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanwin. Ini dapat memiliki akhiran an,in atau un. untuk kata ini akhirannya adalah un kata ini sebagai shifat karena kata sebelumnya adalah bentuk maushuf(yang dishifati) maka atribut shifatnya harus mengikutinya.
kata وَاحِدٌ ini masuk dalam jenis kata benda pelaku dari suatu perbuatan, yang dicirikan dengan adanya tambahan alif panjang di huruf pertama. dalam tata bahasa alquran kata benda pelaku ini sering disebut dengan isim fa`il

Arti kata فَإيَّايَ-fa iyyaa ya
P
1. maka kepadaku
2. maka menurutKu  

Jenis kata
lain lain bentuk kata;kata depan(harf)

Definisi 
kata depan untuk menandai tujuan pihak


Tiga Huruf Pokok 
ا ي ي huruf pertama ا , huruf kedua ي, dan huruf ketiga ي


tatabahasa
kata فَإيَّايَ ini masuk dalam kelompok kata sambung (penghubung) maupun kata depan.
kata فَإيَّايَ ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata lainnya.
kata فَإيَّايَ ini memiliki imbuan fa ( فَ ), imbuan fa ( فَ ) ini memberikan makna maka atau lalu.
 kata فَإيَّايَ ini juga memiliki akhiran ya ( يَ ), akhiran ya ( يَ ) ini memberikan makna Ku atau Saya.
penggunaan kata يَ pada konteks ayat ini menunjuk ke اللَّهُ (Lafazdh jalalah) dimana posisi  jibril sebagai pelaksana perintah, Mengutip pernyataan Allah tanpa mengurangi dan menambahkannya.Hal ini sebagai bentuk bahasa percakapan dimana pengertian yang sudah maklum dibuang misalnya berupa kedudukan dan fungsional Allah sebagai pembuat pernyataan, Jibril sebagai penyambung lidah tanpa menambah ataupun menguranginya dan Muhammad rasulullah sebagai penerimanya. Dengan kata lain adalah perkataan jibril adalah jiplakan Perkataan Allah yang nanti akan diteruskan demikian oleh rasul kepada para sahabat hingga kepada kita saat ini.  Namun dalam bahasa Indonesia harus dimunculkan pengertiannya agar tidak salah paham sebagai ciri sebuah model percakapan. Sekaligus dapat kita lihat ayat ini adalah kalimat berita yang isinya fi`il amr dan fi`il nahi.
Contoh penggunaan kalimat dari fungsi surat(16;51)ini untuk bahasa Indonesia:
(Nak, bilang ke bapakmu) kata Pak Jampang jangan main main dengan saya...dia tidak takut. hanya sayalah yang berkuasa disini. Maka takutlah kepada saya.
kata yang berwarna merah diatas merujuk / mengacu hanya kepada satu pelaku saja yaitu Pak Jampang. tapi karena anak tersebut disuruh hanya mengutip / menjiplaknya, maka menjadi seperti itulah kalimatnya kalau dituang dalam tulisan.



Arti kata فَارْهَبُونِ -farHabuuni
Verb
1. merasa takutlah kalian kepadaKu
2. فَاتَّقُوْنِ -fattaquuni=berbuat patuh dan atau takut melanggarlah kalian




Jenis kata
kata kerja perintah








Tiga Huruf Pokok
ر ه ب huruf pertama ر , huruf kedua ه, dan huruf ketiga ب 
tatabahasa kata فَارْهَبُونِ ini tergolong kata perintah. adapun yang dimaksud kata perintah yaitu kata yang digunakan untuk meminta melakukan sesuatu atau menyuruh untuk melakukan sesuatu (kata perintah). kata فَارْهَبُونِ ini memiliki imbuan faفَ ), imbuan fa ( فَ ) ini memberikan makna maka atau lalu.
kata فَارْهَبُونِ ini juga memiliki akhiran nii ( نِ), akhiran fa ( فَ ) ini sebagai object memberikan makna Ku atau Saya.
kata فَارْهَبُونِ ini masuk dalam kelompok kata perintah yang digunakan untuk menerangkan perintah atau kata seru yang ditujukan kepada pihak kedua jamak maskulin(kalian laki laki)
penggunaan kata نِ pada konteks ayat ini menunjuk ke اللَّهُ (Lafazdh jalalah) dimana posisi jibril sebagai pelaksana perintah, Mengutip pernyataan Allah tanpa mengurangi dan menambahkannya.Hal ini sebagai bentuk bahasa percakapan dimana pengertian yang sudah maklum dibuang misalnya berupa kedudukan dan fungsional Allah sebagai pembuat pernyataan, Jibril sebagai penyambung lidah tanpa menambah ataupun menguranginya dan Muhammad rasulullah sebagai penerimanya. Dengan kata lain adalah perkataan jibril adalah jiplakan Perkataan Allah yang nanti akan diteruskan demikian oleh rasul kepada para sahabat hingga kepada kita saat ini.  Namun dalam bahasa Indonesia harus dimunculkan pengertiannya agar tidak salah paham sebagai ciri sebuah model bahasa percakapan. Sekaligus dapat kita lihat kalimat tersebut adalah kalimat berita yang isinya fi`il amr dan fi`il nahi.
Contoh penggunaan kalimat dari fungsi surat(16;51)ini untuk bahasa Indonesia:
(Nak, bilang ke bapakmu) kata Pak Jampang jangan main main dengan saya...dia tidak takut. hanya sayalah yang berkuasa disini. Maka takutlah kepada saya.
kata yang berwarna merah diatas merujuk / mengacu hanya kepada satu pelaku saja yaitu Pak Jampang. tapi karena anak tersebut disuruh hanya mengutip / menjiplaknya, maka menjadi seperti itulah kalimatnya kalau dituang dalam tulisan.
pemecahan tashrifرَهِبَ - يَرْهَبُ - رَهْبًا - rahiba-yarhabu-rahban = Takut (INGAT DISINI!!)
Penerjemahan bebas(free translation) kata Allah Janganlah kalian menjadikan dua penggerak kehidupan . hanyalah Dia Penggerak lagi satu satunya pemersatu kehidupan, Maka hanya kepada-Ku... hendaknya kalian berbuat patuh dan atau takut melanggar ajaran menurut sunnah rasulKU .(16;51)





Studi banding:
Ayat ini dianggap suatu tata bahasa yang tidak becus seperti yang dituduhkan oleh salah satu anggapan kosong tanpa Ilmu dibawah ini:

waqaola allahu la tattakhidzu ilahaini itsnaini innama huwa ilahun wahidun faiyyaya fairhabuuni
16:51. Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut."

 menurut saya, ayat di atas menunjukkan
ketidakbecusan auwloh dalam menggunakan bahasa arab :green:http://indonesia.faithfreedom.org/forum/memahami-kitab-suci-t42839/
  

















2 Comments:

  1. Assalamu'alaikum mas pusing... saya FM yg PM mas di ffi tsb.. terimakasih sudah membalas PM saya, seperti yang mas pusing katakan.. saya telah berusaha menjelaskan fitnahan pada ayat ini sesuai dgn kemampuan yg saya miliki dan cukuplah tugas saya sampai disitu dan selanjutnya apakah para kafir tsb masih terus tidak menerimanya yachh itu sih terserah mereka karena memang jelas tujuan mereka bukannya utk mengetahui kebenaran Al-Qur'an melainkan memfitnahnya tiada henti... si hellman alias hilman juga ikut komentar ditopik yg sama tapi pada trit lain yaitu di trit ini
    http://indonesia.faithfreedom.org/forum/ada-tuhan-selain-awloh-t42260/ dan seperti sudah2 memang dajjal atu ini membelokkan qaedah ilmu alat utk kepentingan gerombolan kafirnya.. kenapa saya katakan dajjal, karena dia mengetahui akan ilmu alat tapi membutakan hatinya serta justru menggunakannya utk memfitnah Al-Qur'an.... semoga mas pusing berkenan meresponnya seperti pada trit yg mas pusing buat... demikian mas pusing sekali lagi terima kasih atas balasan PMnya, salam buat keluarga anda.. semoga selalu dirahmati Allah SWT...

    ReplyDelete
  2. Wa `alaikum salam wrb..
    Terima kasih mas FM yang sudah menjadi orang yang peduli dan mencintai alquran. ya mas FM tempo hari saya mencoba mau berusaha meresponnya dengan menggunakan akun lain namun ternyata malah ip adress saya diblokir oleh sittus tersebut. Jadi saya sekarang tidak bisa masuk lagi kecuali mungkin pakai komputer lain / ip adress lain. Walaupun bisa saya sudah memutuskan untuk tidak ikut lagi. alasannya karena kita bukan Allah yang dapat merubah kafir menjadi beriman atas pilihan manusianya sendiri juga saya menghitung rugi dalam arti sia sia jika Ilmu yang demikian berharga dalam alquran ini menjadi bahan olok olok mereka. Saya sudah dapat memastikan berdasarkan yang sudah sudah kalau kita tetap mengerahkan semua kemampuan dihadapan mereka, Pada akhirnya mereka akan mengakui juga akan kebenaran alquran dan tetap saja menolak kebenaran tersebut. Itulah yang sudah saya alami dan itulah yang namanya sia sia. Untuk Sekarang saya lebih memlih mematangkan diri saya sendiri dan berbagi kepada orang orang yang mau menanggapinya. Karena itulah saya akan senang hati jika fitnah fitnah mereka justru kita jadikan bahan perbandingan studi kenapa semua itu bisa terjadi. Maka dipersilahkan permasalahan tersebut dicopaskan ke blog saya ini sebagai bahasan guna kematangan diri kita masing masing menurut yang terkandung didalam alquran yang telah dibuktikan sunnah rasulNya.

    Wassalam

    ReplyDelete

Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya

Wassalaam...