Selamat datang di RATTIL QURAN

"AJARAN ALLAH MENURUT SUNNAH RASUL"

24 January 2011 0 Comments

Ajaran Allah

 عَلَّمَ الْقُرْآنَ <-----
`allama lqur aana
Dia(Allah) telah mengajarkan "`ilmu / ajaran" yaitu al Quran.(55;2)

Kalau dimunculkan sedikit kandungan maknanya, menjadi

 هُوَ)عَلَّمَ(الْعِلْمَ) الْقُرْآن ) - (Huwa) `allama (l'ilma) lqur aana

Pemecahan Kaedah pada kata kerja yang digaris bawahi di atas sebagai berikut:

عَلَّمَ -`allama dibentuk dari tiga huruf pokok tambahan satu atas pola / wazan   فَعَّلَ - يُفَعِّلُ - تَفْعِيْلًا -fa``ala - yufa``ilu - taf `iilan. 
Setiap kata kerja dalam alquran yang dibentuk atas pola/wazan tersebut, selalu membawa mashdar dari pola / wazan tiga huruf pokoknya yang tidak tersebut(sudah maklum) dalam kalimatnya. Selain itu juga setiap kata kerja selalu membawa subject yang menentukan keterangan kerjanya yang tidak tersebut(maklum)juga.
Dalam hal kata kerja tiga huruf pokok tambahan satu  عَلَّمَ -`allama tersebut, pemecahan tiga huruf pokok atas pola / wazannya  adalah sebagai berikut:

عَلِمَ - يَعْلَمُ - عِلْمًا - `alima - ya` lamu - `ilman = mengetahui / meng `ilmui. 

Dan arti kata "mashdar" nya (عِلْمًا -`ilman)adalah = `Ilmu / pengetahuan / ajaran.

"mashdar" atas  pola / wazan dari tiga huruf pokok itulah yang tidak tersebut(sudah maklum) dalam tiga huruf pokok  tambahan satu atas pola / wazan فَعَّلَ - يُفَعِّلُ - تَفْعِيْلًا -fa``ala - yufa``ilu - taf `iilan.  

Contoh sederhana dalam bahasa indonesia:
- Dia memberikan "pemberian" yaitu "buku"<----- yang bertanda garis bawah tersebut adalah mashdar, dan "buku" adalah pengganti "pemberian" dalam kalimat tersebut.

Contoh kata lain yang menggunakan tiga huruf pokok tambahan satu atas pola/wazan فَعَّلَ - يُفَعِّلُ - تَفْعِيْلًا -fa``ala - yufa``ilu - taf `iilan dalam alquran:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Inna llaaha wamalaa ikatahuu yushalluuna `alaa lnnabiyyi yaa ayyuha lladziina aamanuu shalluu `alaihi wasallimuu tasliiman
Sesungguhnya Allah serta malaikat-malaikat-Nya memberikan harapan atas harapan nabi .Wahai orang-orang yang beriman, berikanlah harapan oleh kalian atas harapan Nabi yaitu hiduplah kalian dengan islam dengan sebenar benarnya.(33;56) 

kata kerja kata kerja yang digaris bawahi pada (33;56)  di atas, dibentuk juga dari tiga huruf pokok tambahan satu atas pola / wazan
  فَعَّلَ - يُفَعِّلُ - تَفْعِيْلًا -fa``ala - yufa``ilu - taf `iilan  

yaitu
صَلّٰى - يُصَلِّيْ - تَصْلِيَةً -shallaa - yushallii - tashliyatan = memberikan doa`/harapan . 

Dimana pemecahan kata kerja tiga huruf pokoknya atas pola/wazannya adalah sebagai berikut:

 صَلَا - يَصْلُوْا - صَلٰوةً -shalaa - yashluu - shalaatan = berdo`a / berharap.

arti kata "mashdar" nya ( صَلٰوةً - shalaatan)= do `a / shalat = "harapan"

Ingat akan hadits:
اَلصَّلوٰةُ دُعَاءٌ  - ashshalaatu du `aa un = shalat itu adalah do `a / harapan (al hadits)
 
Jadi berbeda maknanya antara ber"shalat" dengan ber"shalawat".

ber"shalat" = ber"do`a" / ber"harap". <-----tidak memiliki object

ber"shalawat" = memberikan "shalat" / memberikan "harapan"<----memiliki object.

 
* سَلَّمَ - يُسَلِّمُ - تَسْلِيْمًا -sallama - yusallimu - tasliiman = membangun / membina keselamatan

Dimana pemecahan kata kerja dari tiga huruf pokoknya atas pola/wazannya adalah sebagai berikut:

سَلِمَ - يَسْلَمُ - سَلَامَةً  - salima - yaslamu - salaamatan = selamat

Dan arti kata "mashdar"nya (سَلَامَةً - salaamatan) adalah = "keselamatan"

"keselamatan" yang dimaksud disana adalah = "dinul islam"

karena arti tersebut juga dapat dilihat dari:

اَسْلَمَ - يُسْلِمُ - اِسْلَامًا - aslama - yuslimu - islaaman = menyelamatkan

arti kata "mashdar" nya (اِسْلَامًا - islaaman) = keselamatan = "islam"

Ingat hadits!  
 
اَلْمُسْلِمُ سَلِمَ الْمُسلِمُوْنَ مِنْ لِّسَانِهِ وَ يَدِهِ
Al muslimu salima lmuslimuuna min lisaanihi wa yadihii.
Seorang muslim itu adalah yang muslim-muslim lainnya selamat dari lisan dan kekuasaannya.(al hadits)

سَلِمَ - يَسْلَمُ - سَلَامًا وَ سَلَامَةً - salima - yaslamu - salaaman wa salaamatan = selamat.

اَسْلَمَ - يُسْلِمُ - اِسْلَامًا - aslama - yuslimu - islaaman = menyelamatkan.

Perhatikan kaedahnya :

اَلْمُسْلِمُ -al muslimu--->>Isim fa `il dalam bentuk ma`rifat sebagai mubtada`(pokok kalimat) berjumlah 1 maskullin. artinya = yang menyelamatkan.

الْمُسلِمُوْنَ - al muslimuuna ---> isim fa`il dalam bentuk ma`rifat berjumlah jamak maskullin. artinya = Para pelaku yang menyelamatkan itu.
Terlihat disana bahwa islam isinya adalah para pelaku yang saling selamat menyelamatkan.

 Jadi, dengan mengacu pada kaedah tersebut diatas, penterjemahan surat (55;2) menjadi
   
عَلَّمَ الْقُرْآنَ 
Dia(Allah) telah mengajarkan "ilmu / ajaran" yaitu al Quran.(55;2)

Sekaligus menunjukkan makna bahwa Alqur an adalah "`Ilmu / Ajaran" dan identik dengan Lafadzh jalalah.

Artinya semua yang berkaitan erat dengan fungsi "Lafazdh jalalah (Allah)", haruslah digandeng dengan `Ilmu / ajaranNya yaitu "alqur an". maksudnya untuk memperlihatkan kandungan makna kepermukaan akan kaitan fungsi:

أَحْسَنَ تَفْسِيرًا(alquran) sebaik baik tafsir(25;33),

آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ayat ayat yang saling jelas menjelaskan(24;1)

 بَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ rangkaian  keterangan menurut satu pedoman dan pembeda pandangan (antara yang haq dan yang bathil) (2;185)

serta ayat ayat lainnya yang berguna / saling memfungsikan dan melengkapi / tidak sia sia  atau mencuatkan kesadaran akan `Ilmu Allah dengan mengacu pada ayat tersebut (55;2).


Menurut sunnah rasul

Dalam kamus bahasa indonesia, kata "menurut" ada bermakna = sesuai dengan ; memenuhi ; selaras dengan.


Sedangkan dari sudut pandang si pembaca Alquran 
Menurut <----->قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي
Qul in kuntum tuhibbuuna llaaha fa ttabi `uunii.
Tegaskanlah: "Jika kalian (benar-benar) mencintai hidup dengan ajaran Allah menurut sunnah rasulNya, Maka ikutilah sunnahku,(3;31)

Sunnah rasul<------> سُنَّةُ الرَّسُوْلِ  -sunnatu rrasuuli = peri kehidupan / pola kehidupan rasul<---> لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Laqad kaana lakum fii rasuuli llaahi uswatun hasanatun.
Sesungguhnya dalam kehidupan menurut sunnah Rasulullah itu, ada suri teladan yang indah guna kehidupan kalian.(33;21)

 Maka setiap yang berkaitan dengan fungsi رَسُولِ -rasuulun, haruslah di gandeng dengan أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ -uswatun hasanatun atau sunnah rasul. 

Jadi bicara "rasul" berarti bicara sunnahnya dan bukan  bicara fisik / biologis muhammad pribadi. tapi fungsi muhammad sebagai rasulNya atau "sunnahnya".

Banyak umat Islam marah Ketika Muhammad dibuat buat karikaturnya. Tapi tidak pernah marah ketika sunnahnya telah diporak porandakan.

Begitupun banyak umat islam yang marah ketika mushaf alquran dibakar. tapi tidak pernah marah ketika ajaran ALLAH dalam Mushaf tersebut telah di cabik cabik kandungan isinya.

 
Menurut sunnah syayaathin

Jangan gusar, kebakaran jenggot atau alergi ketika membaca ataupun mendengar istilah / kalimat "Menurut sunnah syayaathin".

Silahkan berselancar mencari makna kata "Sunnah" di internet ataupun buku-buku di sepenjuru dunia ini. 

Contoh kita ambil saja dari Om Wikkipedia Di sini 

Sunnah (Arab: سنة sunnah, artinya "arus yang lancar dan mudah" atau "jalur aliran langsung") dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara rasulullah menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan (tradisi) yang dilaksanakan oleh rasulullah.

Etimologi

Sunnah (سنة ˈsunnah, plural سنن sunan) adalah kata Arab yang berarti "kebiasaan" atau "biasa dilakukan". Secara istilah sunnah adalah jalan yang di tempuh oleh rasulullah dan para sahabatnya, baik ilmu, keyakinan, ucapan, perbuatan, maupun penetapan.

Nah yang membuat orang merinding, kebakaran jenggot ataupun alergi adalah karena adanya embel-embel kata "syayaathin".

أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا

Tidakkah anda (Muhammad), dengan pandangan alquran msR melihat bahwa Kami, dengan penurunan alquran msR mengutus syethan-syethan atas para pelaku negatif terhadap ajaran msR Kami yang menghasut dengan sebenar-benarnya (19;83)

kalimat berwarna merah yang bergaris bawah pada ayat di atas ini membuktikan bahwa Allah yang mengutus syethan sebagai utusan (Rasul) atas orang-orang kafir.
Jadi secara umum di dalam alquran (33;21) dan (19;83) ada 2 (dua) utusan (Rasul) yang diutus Allah kepada manusia. Rasul kepada para Mukmin dan Rasul kepada para kafir. Kedua-duanya sama-sama memberikan contoh / pola kehidupan yang saling bertolak belakang. Inilah dari sudut pandang Allah yang mengutus.

Masih juga alergi ?? masih juga bingung kenapa ajaran Allah ada yang menurut sunnah Rasul  ada yang menurut sunnah syayaathin ?? karena kedua-dua utusan tersebut belajar Ilmu Allah!!

وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ

Yaitu mereka, atas pilihan Zdulumat mssy mengikuti apa yang syethan-syethan melakukan studi atas kekuasaan / kejayaan sunnah Sulaiman

Satu potong ayat di atas ini dan (19;83) sudah membuktikan bahwa Allah mengutus syethan-syethan belajar Ilmu Allah.

* Kesimpulan : Dari sudut pandang Allah Perancang lagi Pemasti dan dari sudut pandang Manusia makhluk alternatif tidaklah salah jika memahaminya sebagai "Ajaran Allah Menurut sunnah rasul" Baik itu Sunnah Rasul Muhammad maupun Sunnah-sunnah syethan lainnya.


Penting:
*Semua perombakan terjemah bukanlah sembarang ataupun asal asalan, tapi selalu ada acuan dari tata bahasa alquran dan teori maknanya dari ayat ayat lainnya. 

*Kesempurnaan isi alquran hanya dapat dilihat dari susunan tata bahasa maupun maknanya, berupa susunan teratur dalam keseluruhan bulat sesuai batasan batasannya (hukum), dari potongan / bagian bagian ayat ayat nya baik bahasa maupun maknanya yang saling melengkapi dan saling memfungsikan sehingga menjadi satu kesatuan utuh yang kesemuanya tidak ada yang tidak berguna(sia sia).

Jadi kalau kita melihat terjemah ataupun tafsir yang kontradiktif, maka yang kita lihat adalah berarti fungsi dan kelengkapan penjelasan dari ayat ayat lainnya belum ada.

Maka jangan heran kalau kita melihat perbedaan tafsir ataupun terjemah. karena masing masing orang memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam menjangkau seluruh makna ayat ayat dalam alquran. Hal tersebut bukanlah berarti kesalahan atau ketidak sempurnaan alquran itu sendiri. Tapi hanya semata mata tingkat kemampuan orangnya yang bervariasi.

Bisa dianalogikan seperti berikut ini:

Melihat gajah
---> si A mengatakan ekor gajah, "itulah gajah".
--->si B mengatakan belalai gajah, "itulah gajah".
--->si C yang sudah melihat dari semua sudut mengatakan gajah, "itulah gajah".

---->melihat 1 buah ayat---> Si A mengatakan segala sesuatu Allahlah yang menentukan. manusia berbuat hanyalah dipaksa oleh Allah. = paham jabariyyah

---->melihat 1 buah ayat yang lainnya----> Si B mengatakan segala sesuatu manusialah yang menentukan dan Allah tidak ikut campur dalam urusan manusia.= paham qadariyyah. contoh paham induk Mu`tazilah.

---->melihat ayat lebih banyak lagi---> Si C mengatakan segala sesuatu Allahlah yang menentukan dan manusia hanyalah berusaha dan berdo`a. = paham adaptasi para ulama.

----> Melihat seluruh ayat-----> Si D mengatakan segala sesuatu Allahlah yang merancang dan memastikan dimana manusia bebas menentukan 1 buah pilihan dan berharap atas apa yang telah dirancang oleh Allah tersebut serta melaksanakannya untuk konsekwensi hasil dari kepastian Allah jua.

Ke empat terjemah atau tafsir tersebut bukanlah kesalahan alquran atau sifat alquran yang senantiasa berubah, tapi kembali karena keterbatasan kemampuan masing masing orang berbeda beda dalam menjangkau atau menjamah seluruh ayat ayat dalam alquran. semakin banyak ayat ayat yang dijangkau, maka semakin bulat dan utuh pengertiannya.



Sumber: Sistimatik tata bahasa dan teori makna Alquran menurut pola rasulullah.
Share this article :

Post a Comment

Assalaamu`alaikum wrb..
Terima kasih atas kunjungan anda dan mohon masukannya. Dengan anda meninggalkan sebuah komentar, Berarti anda telah ikut serta bersumbangsih mengembangkan Blog ini dan memberikan semangat untuk islah / perbaikan menulis bagi sipemiliknya. Maka banyak atau sedikit, lanjut atau berakhirnya materi sangat tergantung pada kualitas & jumlah komentarnya

Wassalaam...

 
Support : Berbagi Hasil Belajar | Bahasa | SIMPATISAN | PAGE | YOUTUBE
Copyright © 2011. RATTIL QURAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Adam Arassy
Proudly powered by Blogger